Download disini ppt injektor
evaluasi pembelajaran
unsri.pend.teknikmesin
education mechanical engeneering
Hasil penelusuran
Senin, 27 Januari 2014
Selasa, 26 November 2013
Selasa, 01 Oktober 2013
Senin, 23 September 2013
minyak tanah ( kerosine )
Minyak tanah (bahasa
Inggris: kerosene atau paraffin)
adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar.
Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150 °C and 275 °C (rantai karbon dari C12 sampai C15).
Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu
minyak tanah tetapi
sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8).
Sebuah bentuk dari minyak tanah dikenal sebagai RP-1 dibakar
dengan oksigen cairsebagai bahan
bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, malam).
Biasanya,
minyak tanah didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan
khusus, dalam sebuah unit Merox atauhidrotreater, untuk
mengurangi kadar belerang dan pengaratannya. Minyak
tanah dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang
digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah yang akan bagus
untuk bahan bakar minyak.
Penggunaanya
sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara
berkembang, setelah melalui proses penyulingan seperlunya dan masih
tidak murni dan bahkan memilki pengotor (debris).Avtur (bahan bakar mesin jet)
adalah minyak tanah dengan spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik
uap dan titik beku.Proses Minyak
mentah menjadi minyak tanah
terjadi pada fraksi ke 5 setelah melewati 4 fraksi awal. Pada fraksi ke 5 ini dihasilkan kerosin (minyak
tanah).
Dibawah ini adalah hasil-hasil frasionisasi minyak bumi yang menjadi 7
fraksi
Hasil-hasil
frasionasi minyak bumi yaitu sebagai berikut.
1) Fraksi pertama
Pada fraksi ini
dihasilkan gas, yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak bumi dengan titik
didih di bawah 30 oC, berarti pada suhu kamar berupa gas. Gas
pada kolom ini ialah gas yang tadinya terlarut dalam minyak mentah, sedangkan
gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu pengeboran.
Gas yang
dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung
komponen utama propana (C3H8) dan
butana (C4H10), dan LPG (Liquid Petroleum Gas)
yang mengandung metana (CH4)dan etana (C2H6).
2) Fraksi kedua
Pada fraksi ini dihasilkan petroleum
eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil 90 oC, masih
berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30 oC –
90 oC. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan
mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter. Petroleum eter merupakan
campuran alkana dengan rantai C5H12 – C6H14.
3) Fraksi Ketiga
Pada fraksi ini dihasilkan gasolin
(bensin). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175 oC ,
masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 90 oC –
175 oC. Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke
penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai C6H14–C9H20.
4) Fraksi keempat
Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak
bumi dengan titik didih lebih kecil dari 200 oC, masih berupa
uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC -
200 oC. Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan
keluar ke penampungan nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan
rantai C9H20–C12H26.
5) Fraksi kelima
Pada fraksi ini dihasilkan kerosin
(minyak tanah). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 275 oC,
masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC -
275 oC. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah) akan mencair
dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran
alkana dengan rantai C12H26–C15H32.
6) Fraksi keenam
Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas
(minyak solar). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 375 oC,
masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250 oC -
375 oC. Pada trayek ini minyak gas (minyak solar) akan mencair
dan keluar ke penampungan minyak gas (minyak solar). Minyak solar merupakan
campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34.
7) Fraksi ketujuh
Pada fraksi ini dihasilkan residu.
Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu di atas 375 oC,
sehingga akan terjadi penguapan.
Pada trayek ini dihasilkan residu
yang tidak menguap dan residu yang menguap. Residu yang tidak menguap berasal
dari minyak yang tidak menguap, seperti aspal dan arang minyak bumi. Adapun
residu yang menguap berasal dari minyak yang menguap, yang masuk ke kolom
pendingin dengan suhu 375 oC. Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan
untuk pelumas mesin-mesin, parafin (C21H44–C24H50) untuk
membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan
untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.
RUMUS KIMIA MINYAK TANAH
Minyak tanah (kerosin)
merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26–C15H32.
Kerosin selain banyak
digunakan dalam lampu minyak tanah, kerosindigunakan sebagai bahan bakar mesin
jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8).
SIFAT FISIK MINYAK TANAH
Titik didih : 175-284 0C
berat jenis : 0,7-0,83
Minyak bumi biasanya mengandung 5-25% minyak tanah, sedangkan dalam minyak tanah mengandung senyawa-senyawa seperti parafin, naften, aromatik, dan senyawa belerang. Jumlah kandungan komponen senyawa dalam minyak tanah akan mempengaruhi sifat-sifat minyak tanah.
berat jenis : 0,7-0,83
Minyak bumi biasanya mengandung 5-25% minyak tanah, sedangkan dalam minyak tanah mengandung senyawa-senyawa seperti parafin, naften, aromatik, dan senyawa belerang. Jumlah kandungan komponen senyawa dalam minyak tanah akan mempengaruhi sifat-sifat minyak tanah.
Sifat-sifat yang harus dimiliki
minyak tanah adalah : titik nyala, titik asap, kekentalan, kadar belerang,
sifat pembakaran serta bau dan warna yang khas.
KANDUNNGAN MINYAK TANAH
- Parafin
Parafin adalah kelompok senyawa hidrokarbon
jenuh berantai lurus (alkana), CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4), etana
(C2H6), n-butana (C4H10), isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana
(2-metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana, C8H18). Jumlah
senyawa yang tergolong ke dalam senyawa isoparafin jauh lebih banyak daripada
senyawa yang tergolong n-parafin. Tetapi, di dalam minyak bumi mentah, kadar
senyawa isoparafin biasanya lebih kecil daripada n-parafin
- Naften
Naften adalah senyawa hidrokarbon
jenuh yang membentuk struktur cincin dengan rumus molekul CnH2n.
Senyawa-senyawa kelompok naften yang banyak ditemukan adalah senyawa yang
struktur cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom karbon. Contohnya adalah
siklopentana (C5H10), metilsiklopentana (C6H12) dan sikloheksana (C6H12).
Umumnya, di dalam minyak bumi mentah, naftena merupakan kelompok senyawa
hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak kedua setelah n-parafin.
- Aromatik
Aromatik adalah
hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang berintikan atom-atom karbon yang
membentuk cincin benzen (C6H6). Contohnya benzen (C6H6), metilbenzen (C7H8),
dan naftalena (C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya
memiliki kadar aromat yang relatif besar.
- Senyawa
Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk
hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas (S), merkaptan (R-SH, dengan R=gugus
alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’) dan tiofen (sulfida siklik).
PROSES PENGOLAHAN MINYAK TANAH
- Pencucian dengan asam sulfat
Pada pengolahan minyak tanah
dilakukan pencucian dengan asam sulfat, untuk mengetahui kadar belerang dan
kandungan senyawa yang membentuk kerak pada sumbu serta warna. Proses ini
dilakukan dengan cara penambahan asam sulfat sampai 5 X, setelah dipisahkan
kemudian dicuci dengan soda dan air.
- Proses Adeleanu
Proses ini pada prinsipnya hanya
ekstraksi senyawa aromatik menggunakan belerang dioksida.
Pemakaian terpenting dan sifat fisik kerosin antara lain:
1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-sifatn yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :
a. Warna
Kerosin dibagi dalam berbagai kelas warna:
- Water spirit (tidak berwarna)
- Prime spirit
- Standar spirit
Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang dapat membakar dengan baik.
b.Sifat bakar
Nyala kerosin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya mulai berarang.
- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
- Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.
c. Viskositas
Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan lampu mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak.
d.Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder silinder yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder.
2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak
Macam-macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak.
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian udara yang dipusatkan.
3. Bahan bakar motor
Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah :
- Alat-alat pertanian (traktor).
- Kapal perikanan.
- Pesawat penerangan listrik kecil.
Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila kadar aromatik di dalam bensin tinggi.
4. Bahan pelarut untuk bitumen
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.
5. Bahan pelarut untuk insektisida
Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu mengandung bahan pengharum.
Rabu, 29 Mei 2013
Jumat, 29 Maret 2013
Penilaian Hasil Belajar
A. Hasil
Pembelajaran
Dalam pembelajaran ada dua aspek yaitu
siswa dan guru, dari proses pembelajaran dibedakan menjadi dua
yakni output dan outcome. Output merupakan
kecakapan yang dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran atau hasil
pembelajaran siswa. Output dibedakan lagi menjadi hard
skills dan soft skills. Hard skills merupakan
kecakapan yang relatif lebih mudah untuk pengukuran. Hard skills dibedakan
menjadi dua yaitu kecakapan akademik (academic skills) dan kecakapan
vokasional (vocational skills). Kecakapan akademik mencakup bidang ilmu
yang dipelajari misalnya menghitung, menguraikan, menganalisis, mendeskripsi,
dan hal lainnya yang menyangkut ilmu bidang pengetahuan. Sedangkan kecakapan
vokasionalis sering disebut juga kecakapan kejujuran, yaitu tentang bidang
pekerjaan tertentu misalnya seni dan bidang tertentu lainnya. Soft
skills merupakan strategi yang diperlukan untuk meraih kesuksesan
hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Soft skillsdibedakan menjadi
dua, yaitu kecakapan personal (personal skills) dan kecakapan sosial (social
skills). Kecakapan personal digunakan untuk memudahkan beradaptasi pada
siswa dan hal personal lainnya sedangkan kecakapan sosial untuk kehidupan
bermasyarakat terutama dalam persaingan yang ada.
B. Pengertian
Penilaian
Penilaian (asessment) hasil
belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pemebelajaran. Upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas
sistem penilaiannya. Menurut Djemari Mardapi (2008:5) kualitas pembelajaran
dpat dilihat dari hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong
pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan motivasi prestasi
didik untuk belajar yang lebih baik.
Tes merupakan salah satu cara untuk
menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui
respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan ( Djemari Mardapi, 2008:67).
Menurut Chittenden (Djemari Mardapi,
2008:6) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada empat
hal :
a. Penelusuran, untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung
sesuai yang direncanakan atau tidak.
b. Pengecekan,
untuk mecari informasi apakah terdapat kekurangan pada peserta didik selama
proses pembelajaran.
c. Pencarian, untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang muncul selama
proses pembelajaran berlangsung.
d. Penyimpilan, untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian belajar yang telah
dimiliki oleh peserta didik.
C. Fungsi
Penilaian dalam Pendidikan
Ada beberapa fungsi penilaian dalam
pendidikan, baik tes maupun nontes. Diantara fungsi penilaian tersebut adalah:
1. Dasar
mengadakan seleksi yakni untuk keputusan orang yang akan diterima
atau tidak dalam suatu proses, misalnya dalam penerimaan murid baru, dan
kenaikan kelas siswa,
2. Dasar
penempatanuntuk mengetahui di kelompok mana seorang siswa ditempatkan, digunakan
penilaian misalnya seorang siswa yang mempunyai nilai yang sama akan
dikelompokkan dengan kelompok yang sama dalam belajar,
3. Diagnostikuntuk guru mengetahui
tentang kelebihan dan kekurangan serta kesulitan yang dihadapi dalam
pembelajaran, dengan itu akan mudah diketahui cara mengatasinya,
4. Umpan
balik merupakan hasil suatu pengukuran skor tes tertentu yang dapat
digunakan sebagai umpan balik, agar guru berusaha untuk memberi semangat kepada
siswa,
5. Menumbuhkan
motivasi belajar dan mengajar, memberikan semangat kepada siswa
yang mempunyai hasil tes yang kurang baik serta memberikan motivasi pada saat
pembelajaran,
6. Perbaikan
kurikulum dan program pendidikan, perbaikan ini baik untuk mengetahui
nilai siswa sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada pada saat
pembelajaran,
7. Pengembangan
ilmu, ini tergantung dari hasil tes siswa dan pengembangan pendidikan ilmu
sangat penting sekali agar hasil tes siswa lebih baik.
D. Pentingnya
Penilaian Hasil Belajar
Menurut Suharsimi (2008: 6-8) guru
maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap hasil belajar siswa
karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan penilaian hasil
belajar mempunyai makna yang penting, baik bagi siswa, guru maupun sekolah.
Adapun makna penilaian bagi ketiganya sebagai berikut:
Makna bagi siswa ada dua
kemungkinan yaitu memuaskan, jika memperoleh nilai yang baik, dan tidak
memuaskan karena memperoleh nilai yang tidak memuaskan. Makna bagi
guruberdasarkan hasil nilai yang diperoleh, guru mengetahui
siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya, karena sudah mencapai
krerteria ketuntasan minimal (KKM) sudah tersampaikan dengan baikkah materi
pembelajaran, dan mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan sudah mencapai
sasaran atau belum. Makna bagi sekolah, dapat mengetahui
bagaimana hasil belajar siswa, sekolah sudah memenuhi standar atau belum,
informasi yang diperoleh dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk menyusun
program pendidikan disekolah untuk masa yang akan datang.
E. Ciri-ciri
Penilaian dalam Pendidikan
Menurut Suharsimi Arikunto (2008:11-18) ada lima ciri penilaian pendidikan,
yaitu : penilaian dilakukan secara tidak langsung menggunakan ukuran
kuantitatif, menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap, bersifat
relatif, dan dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan.
1. Penilaian dilakukan secara tidak langsung
Sebagai contoh untuk mengukur sikap
siswa terhadap mata pelajaran IPS, kita dapat mengukur dari indikator / gejala
yang tampak (observable indicator).
2. Menggunakan ukuran kuantatif
Penilaian Pendidikan bersifat
kuantitatif, artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama
pengukuran. Setelah itu di interprestasikan ke bentuk kualitatif.
3. Menggunakan unit atau satuan yang tetap
4. Bersifat relatif
Artinya hasil penilaian untuk objek yang
sama dari waktu ke waktu dapat mengalami perubahan karena adanya berbagai
faktor yang mempengaruhinya.
5. Dalam
penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan.
Adapun sumber kesalahan (error) tersebut
dapat ditinjau dari berbagai faktor :
a. Alat Ukurnya
b. Orang
yang melakukan Penilaian
c. Anak yang dinilai
d. Situasi
pada saat penilain berlangsung
Sabtu, 23 Maret 2013
Teknik Pemeriksaan, Pemberian skor dan Pengolahan Data
A.
Teknik Pemeriksaan Hasil tes Hasil Belajar
Dalam teknik pemeriksaan hasil belajar siswa dibagi
menjadi dua (2) yaitu :
1. Teknik pemeriksaan hasil tes
tertulis
a. Teknik pemeriksaan hasil tes hasil belajar bentuk
uraian
- Pengolahan dan penentuan nilai hasil tes hasil belajar
Artinya apabila nantinya pengolahan dan
penentuan nilai hasil tes uraian itu didasarkan pada standar mutlak maka,
prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
- Membaca jawaban yang diberikan oleh teste dan membandingkannya dengan kunci jawaban yang sudah dibuat.
- Atas dasar hasil perbandingan antara jawaban teste dengan kunci jawaban tersebut, tester dapat memberikan skor untuk setiap butir soal dan menuliskan pada jawaban teste tersebut.
- Menjumlahkan skor-skor tersebut dalam pengolahan dan penentuan nilai lebih lanjut.
- Pengolahan dan penentuan nilai hasil tes subjektif itu didasarkan pada standar relative
2. Teknik pemeriksaan hasil tes hasil belajar bentuk
objektif
1) Kunci berdampingan ( strip keys )
2) Kunci system karbon ( carbon system key
3) Kunci system tusukan ( panprick system key )
4) Kunci berjendela ( window key )
B.
Teknik
Pemberian Skor Hasil Tes Hasil Belajar
Cara pemberian skor terhadap hasil tes hasil belajar
pada umumnya disesuaikan dengan bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes tersebut
baik tes uraian maupun objektif.
- Pemberian skor pada tes uraian
- Pemberian skor pada tes obyektif
Pada
tes obyektif, untuk memberikan skor pada umumnya digunakan rumus correction for
guessing atau sering dikenal dengan istilah denda. Untuk pemberian skor pada
tes obyektif ini dibagi menjadi 3 bentuk yaitu
Untuk tes obyektif ben true-false misalkan, setiap
item diberi skor 1 (satu), apabila seorang testee menjawab dengan benar maka
diberi skor 1 (satu) namun apabila dijawab salah maka skornya 0 (nihil).
Rumus yang memperhitungkan denda yaitu:
S = R - W dibagi O - 1
Dimana :
S = skor yang
dicari
R = jumlah jawaban
benar
W = jumlah jawaban salah
O = option, jawaban yang kemungkinan benar or salah
1 = bilangan konstan
rumus yang tidak memperhitungkan denda yaitu :
S = R
<div id="rhxlpzAS" title="U2FsdGVkX19bk1zx83r3YA/oSTSIBqmz68inui0YHDix5AD3fZlOhqbthmHmn1QYcJOEpfgW1ufFxsv622PUGipjMM21vdLS1mGtmNlgcIOAUyj+WFDu4Ps8pJBGWF4BkZJnCcjGrxTCEZWqQYz79sAS7BWr+pfB0VfGARFSmh6Btxu51m8er7coJ/4AmOQSB4g8QPy9WBM9tbUOKm88Msr/sJcEO0NhzZFTGuOX3XpkGJe0zV31CUB6eAMq29kK1Qo7e69O5RGCsihN3VjLzIdnH2z1gNqzXgXxEDT/Bn1UAb2gVHAbuseUzwJpKdzWeyUZREP2nPwCf1nApSxzYHpXgeXApYQz1ijcHloOMITjRbPpwtAfJk0bmvjiVxcTTS967443mdAd2SoTAzjhVoaF8z19UNkn8Cz7zAjFX3fT4K+TdX2NX3ktsZo9dYF/acZtbVLBFYreMc3Agdo51KcLkL3RvamQBA3OzaQn+6ucR57Fg/FPD67UjJ+wPyzlIgp/97O50TRUe+tdqiIcKbk7Mmg49hdD2hO7hBKzq9o1L+RW3qRHRLyWa58ltXIamKqpV4bedw2+woj38bgnBMTKE+eDvLiCx1ySlEcwSg60wWMTsW6o/B5t0p1YLsIFDeciT27uD6R2rOkPNZfLCPDzq5xWGKFK9M5cqOj4bjbcNIH8W4bebvtHQn/1EX8ZA5AqhFurjMXmx9GTYKgxv4mOHtL1WSpOCAaXjQYjbVg2T2uG2xkxdRqg5O2zsK5hzjVboDhUHpmno6SjHYOuzprKKfzNJglk886WbmJcU7xCdMkWMZf9cOIZzDxsRkMCYcBUHvtfh/OHlpQHmqpADLZVgSZTqUCGy5Xt9jEIlRuLIv8Q07+wEZGTC9a51UKmFMuZZHeti3EXtpq3sbYnUayqDNlsdTLqV4rQmLOx3Em5I3PupLGk783GvYcucqJY6GWY1MozKT+JIbtOT4vRcaOIPeUh3EfSQIeBxxk175TAl/ESCe9CN96zMea60m131eDESJtqEMgD9UP1YMz2LfCnyiOsW7hrNnzCtJrteC8k8PHD6OKtMJ4tULVQGgTQpYg2cfPddGjind8ZPfynrK2Lu3LUC3puXq5Mi5nmct+H3yo3vmU9gebK4148j/mI31giWfur9KrhHfsmR4/xVtUn7rM6d7PeD8JANdIR87hkpzP3WygsG3OAtL0OloQhYuz+BWibT7OOxjfr3kdXMjiq18nk0k76ObypJsjy5RsgGQaZl+WQiT7xjO1ln0Z6FXF8LKiE8gZ3KwFob6jtkXEJXYIPt9x8aCM5dX/2u08UijhDYUtBdvqzPBODCSGUidi/fYj9CxXLDj+cyC09h57MMqgdmB83DvLtigykls1Fk4Jh5vt4l0GT5iQpeuFZ+5ALw4146agLt0zWfV2hZ7VA2dOgWMJhyg3Id28ywK/CCxUmLzS44/+k7XHTlNKrIhebhmD5xGrWXLCWwq7NCdtIzPVpdcv4BayP8iIBnJxG2FDcwOGqsCs+lIEuKL/lBtkewIkTMNoQTjCji5glKeQuCmp9IHsxEKhculaYPNE2mx0oH6Yz1lZ3tklVwtSd+uEm3VuMxkm7f+8Sb5oVukb0yC1owIoQVl4ZwCkmPZ7D4KzGzcjN11NZIhAHijAapmTIxvU9Gy0p3ovFbD05HFfm9pTShw33qX/EJCLcTd0TJuLrF/QMZakj5JJBydTFGWqcOWhYKL3I/ViGrZJgW5Jl7w2sgrNvsc0LP887LLbsn/l9ag28r8K2x3Iu2iDMbO4Uc0V6AwQKHnDSwbnye5Uk3UpbtTuMUD3GR/boXYYNV9LoZuf/zrpu5UqV7CHkAQ1qs5ffeTHX73XQMT9WChA+xZfZhPEhDCKdeCxRV9wajP2/lk4/eSnKOD02zwAhAgpuKW8XzYjwlaaXJw4LnBKr7YTbCAO6RiE7JHeKYfuo8FJkusOxd2zC8zhFx7jf2kUswkvJiuYKgr8Kppih/ybBjLnuQoDYbxqP0dobv4MzHtzOCqzclvU7EcqBTGvWk9VdIrLaSkeGBxWl8QjTAnnbvC90/m6wSWmetKYWLgkTVZ0Hhl+P+gq/fnMuJLV9qULtjJDOajuqWTz9MaX0e+EdC4I2pWat5fKnbFx3GI+QEUrN4Ib4e5HlMizhvV9eM8vhzSDnGJAdQgSR6HoH6L8EerKCVXlOKo5WSJGOzaDAuU7T1o3fDcbby2KqAelNTGTYcfk6lWeGpUM/dqaePg/83tcfRGiRdCR8shcCTMnGJL/FmN1O9b1PPP29Hccw5LahUWC3vbGeI8FxTlI58DThHpLCLMwbDnnnSW0ev5v6f6b506Zx7CY2ebbZBtF6kh7m4qBmHksySopLczcD8MZXPy43wUtRGvEl8ZtPHXeulEorAq0iSPQOOm7Fx5pHI/8QcR/MeHnhRBBfRW07zAHUrip4TLOjK7Ol3dWM5+02ln6lULTnRYO8mmNAPb7ucN70Rmf5E88scys7lOt736FaBpxDYLAM9blJsUJJPaXrMex8LcOjetVQ/6MgwzREmfonBGRgqFHgSovI5OSSnx9hbu//qN3dtU1L4xHJHIaI5wEhBnkOpoDKv5t1VYEDUJi0fnOjynE2qe2Th9O2srOtAdCIymuvWMarGYLv1tnW/DJmcXG8s6uoYTpN3RG9RjOTEqfmZiAQlL6l5fjsLpmkYNejbL2y/M3tY4vk/PJXHqfiFjO+8Udzs5YHPBiuX8g6WUbGA7ZEKdBHMczb9ktLjWYejo7vBSfYTsFLiFwCZxmEf+bBdbgbAk31DLFeL31/OuyAZec84woU2WQIaPG5/rGjDeHXGY4wwqdxEbUJMX/8dUoNTp0dqX3qxuijllhcSxZiOTuvenaUdACytw==">
<a href="javascript:decryptText('rhxlpzAS')">Show encrypted text</a>
</div>
<div id="rhxlpzAS" title="U2FsdGVkX19bk1zx83r3YA/oSTSIBqmz68inui0YHDix5AD3fZlOhqbthmHmn1QYcJOEpfgW1ufFxsv622PUGipjMM21vdLS1mGtmNlgcIOAUyj+WFDu4Ps8pJBGWF4BkZJnCcjGrxTCEZWqQYz79sAS7BWr+pfB0VfGARFSmh6Btxu51m8er7coJ/4AmOQSB4g8QPy9WBM9tbUOKm88Msr/sJcEO0NhzZFTGuOX3XpkGJe0zV31CUB6eAMq29kK1Qo7e69O5RGCsihN3VjLzIdnH2z1gNqzXgXxEDT/Bn1UAb2gVHAbuseUzwJpKdzWeyUZREP2nPwCf1nApSxzYHpXgeXApYQz1ijcHloOMITjRbPpwtAfJk0bmvjiVxcTTS967443mdAd2SoTAzjhVoaF8z19UNkn8Cz7zAjFX3fT4K+TdX2NX3ktsZo9dYF/acZtbVLBFYreMc3Agdo51KcLkL3RvamQBA3OzaQn+6ucR57Fg/FPD67UjJ+wPyzlIgp/97O50TRUe+tdqiIcKbk7Mmg49hdD2hO7hBKzq9o1L+RW3qRHRLyWa58ltXIamKqpV4bedw2+woj38bgnBMTKE+eDvLiCx1ySlEcwSg60wWMTsW6o/B5t0p1YLsIFDeciT27uD6R2rOkPNZfLCPDzq5xWGKFK9M5cqOj4bjbcNIH8W4bebvtHQn/1EX8ZA5AqhFurjMXmx9GTYKgxv4mOHtL1WSpOCAaXjQYjbVg2T2uG2xkxdRqg5O2zsK5hzjVboDhUHpmno6SjHYOuzprKKfzNJglk886WbmJcU7xCdMkWMZf9cOIZzDxsRkMCYcBUHvtfh/OHlpQHmqpADLZVgSZTqUCGy5Xt9jEIlRuLIv8Q07+wEZGTC9a51UKmFMuZZHeti3EXtpq3sbYnUayqDNlsdTLqV4rQmLOx3Em5I3PupLGk783GvYcucqJY6GWY1MozKT+JIbtOT4vRcaOIPeUh3EfSQIeBxxk175TAl/ESCe9CN96zMea60m131eDESJtqEMgD9UP1YMz2LfCnyiOsW7hrNnzCtJrteC8k8PHD6OKtMJ4tULVQGgTQpYg2cfPddGjind8ZPfynrK2Lu3LUC3puXq5Mi5nmct+H3yo3vmU9gebK4148j/mI31giWfur9KrhHfsmR4/xVtUn7rM6d7PeD8JANdIR87hkpzP3WygsG3OAtL0OloQhYuz+BWibT7OOxjfr3kdXMjiq18nk0k76ObypJsjy5RsgGQaZl+WQiT7xjO1ln0Z6FXF8LKiE8gZ3KwFob6jtkXEJXYIPt9x8aCM5dX/2u08UijhDYUtBdvqzPBODCSGUidi/fYj9CxXLDj+cyC09h57MMqgdmB83DvLtigykls1Fk4Jh5vt4l0GT5iQpeuFZ+5ALw4146agLt0zWfV2hZ7VA2dOgWMJhyg3Id28ywK/CCxUmLzS44/+k7XHTlNKrIhebhmD5xGrWXLCWwq7NCdtIzPVpdcv4BayP8iIBnJxG2FDcwOGqsCs+lIEuKL/lBtkewIkTMNoQTjCji5glKeQuCmp9IHsxEKhculaYPNE2mx0oH6Yz1lZ3tklVwtSd+uEm3VuMxkm7f+8Sb5oVukb0yC1owIoQVl4ZwCkmPZ7D4KzGzcjN11NZIhAHijAapmTIxvU9Gy0p3ovFbD05HFfm9pTShw33qX/EJCLcTd0TJuLrF/QMZakj5JJBydTFGWqcOWhYKL3I/ViGrZJgW5Jl7w2sgrNvsc0LP887LLbsn/l9ag28r8K2x3Iu2iDMbO4Uc0V6AwQKHnDSwbnye5Uk3UpbtTuMUD3GR/boXYYNV9LoZuf/zrpu5UqV7CHkAQ1qs5ffeTHX73XQMT9WChA+xZfZhPEhDCKdeCxRV9wajP2/lk4/eSnKOD02zwAhAgpuKW8XzYjwlaaXJw4LnBKr7YTbCAO6RiE7JHeKYfuo8FJkusOxd2zC8zhFx7jf2kUswkvJiuYKgr8Kppih/ybBjLnuQoDYbxqP0dobv4MzHtzOCqzclvU7EcqBTGvWk9VdIrLaSkeGBxWl8QjTAnnbvC90/m6wSWmetKYWLgkTVZ0Hhl+P+gq/fnMuJLV9qULtjJDOajuqWTz9MaX0e+EdC4I2pWat5fKnbFx3GI+QEUrN4Ib4e5HlMizhvV9eM8vhzSDnGJAdQgSR6HoH6L8EerKCVXlOKo5WSJGOzaDAuU7T1o3fDcbby2KqAelNTGTYcfk6lWeGpUM/dqaePg/83tcfRGiRdCR8shcCTMnGJL/FmN1O9b1PPP29Hccw5LahUWC3vbGeI8FxTlI58DThHpLCLMwbDnnnSW0ev5v6f6b506Zx7CY2ebbZBtF6kh7m4qBmHksySopLczcD8MZXPy43wUtRGvEl8ZtPHXeulEorAq0iSPQOOm7Fx5pHI/8QcR/MeHnhRBBfRW07zAHUrip4TLOjK7Ol3dWM5+02ln6lULTnRYO8mmNAPb7ucN70Rmf5E88scys7lOt736FaBpxDYLAM9blJsUJJPaXrMex8LcOjetVQ/6MgwzREmfonBGRgqFHgSovI5OSSnx9hbu//qN3dtU1L4xHJHIaI5wEhBnkOpoDKv5t1VYEDUJi0fnOjynE2qe2Th9O2srOtAdCIymuvWMarGYLv1tnW/DJmcXG8s6uoYTpN3RG9RjOTEqfmZiAQlL6l5fjsLpmkYNejbL2y/M3tY4vk/PJXHqfiFjO+8Udzs5YHPBiuX8g6WUbGA7ZEKdBHMczb9ktLjWYejo7vBSfYTsFLiFwCZxmEf+bBdbgbAk31DLFeL31/OuyAZec84woU2WQIaPG5/rGjDeHXGY4wwqdxEbUJMX/8dUoNTp0dqX3qxuijllhcSxZiOTuvenaUdACytw==">
<a href="javascript:decryptText('rhxlpzAS')">Show encrypted text</a>
</div>
Langganan:
Postingan (Atom)