education mechanical engeneering

Hasil penelusuran

Senin, 23 September 2013

minyak tanah ( kerosine )

Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150 °C and 275 °C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari minyak tanah dikenal sebagai RP-1 dibakar dengan oksigen cairsebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, malam).
Biasanya, minyak tanah didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atauhidrotreater, untuk mengurangi kadar belerang dan pengaratannya. Minyak tanah dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, setelah melalui proses penyulingan seperlunya dan masih tidak murni dan bahkan memilki pengotor (debris).Avtur (bahan bakar mesin jet) adalah minyak tanah dengan spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik uap dan titik beku.Proses Minyak mentah menjadi minyak tanah terjadi pada fraksi ke 5 setelah melewati 4 fraksi awal. Pada fraksi ke 5 ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). 
Dibawah ini adalah hasil-hasil frasionisasi minyak bumi yang menjadi 7 fraksi
Hasil-hasil frasionasi minyak bumi yaitu sebagai berikut.
1) Fraksi pertama
Pada fraksi ini dihasilkan gas, yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak bumi dengan titik didih di bawah 30 oC, berarti pada suhu kamar berupa gas. Gas pada kolom ini ialah gas yang tadinya terlarut dalam minyak mentah, sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu pengeboran.
Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung komponen utama propana  (C3H8) dan butana (C4H10), dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung metana (CH4)dan etana (C2H6).
2) Fraksi kedua
Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil 90 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter. Petroleum eter merupakan campuran alkana dengan rantai C5H12 – C6H14.

3) Fraksi Ketiga
Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175 oC , masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 90 oC – 175 oC. Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai C6H14–C9H20.

4) Fraksi keempat
Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 200 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC - 200 oC. Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan keluar ke penampungan nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai C9H20–C12H26.

5) Fraksi kelima
Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 275 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC - 275 oC. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah) akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26–C15H32.

6) Fraksi keenam
Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 375 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250 oC - 375 oC. Pada trayek ini minyak gas (minyak solar) akan mencair dan keluar ke penampungan minyak gas (minyak solar). Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34.

7) Fraksi ketujuh
Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu di atas 375 oC, sehingga akan terjadi penguapan.
Pada trayek ini dihasilkan residu yang tidak menguap dan residu yang menguap. Residu yang tidak menguap berasal dari minyak yang tidak menguap, seperti aspal dan arang minyak bumi. Adapun residu yang menguap berasal dari minyak yang menguap, yang masuk ke kolom pendingin dengan suhu 375 oC. Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin, parafin (C21H44–C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.


RUMUS KIMIA MINYAK TANAH

Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26–C15H32.

Kerosin selain banyak digunakan dalam lampu minyak tanah, kerosindigunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8).

SIFAT FISIK MINYAK TANAH

Titik didih : 175-284 0C
berat jenis : 0,7-0,83
Minyak bumi biasanya mengandung 5-25% minyak tanah, sedangkan dalam minyak tanah mengandung senyawa-senyawa seperti parafin, naften, aromatik, dan senyawa belerang. Jumlah kandungan komponen senyawa dalam minyak tanah akan mempengaruhi sifat-sifat minyak tanah.
Sifat-sifat yang harus dimiliki minyak tanah adalah : titik nyala, titik asap, kekentalan, kadar belerang, sifat pembakaran serta bau dan warna yang khas.

KANDUNNGAN MINYAK TANAH

  1. Parafin
Parafin adalah kelompok senyawa hidrokarbon jenuh berantai lurus (alkana), CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4), etana (C2H6), n-butana (C4H10), isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana (2-metilbutana, C5H12), dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana, C8H18). Jumlah senyawa yang tergolong ke dalam senyawa isoparafin jauh lebih banyak daripada senyawa yang tergolong n-parafin. Tetapi, di dalam minyak bumi mentah, kadar senyawa isoparafin biasanya lebih kecil daripada n-parafin

  1. Naften
Naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk struktur cincin dengan rumus molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok naften yang banyak ditemukan adalah senyawa yang struktur cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom karbon. Contohnya adalah siklopentana (C5H10), metilsiklopentana (C6H12) dan sikloheksana (C6H12). Umumnya, di dalam minyak bumi mentah, naftena merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak kedua setelah n-parafin.

  1. Aromatik
Aromatik adalah hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang berintikan atom-atom karbon yang membentuk cincin benzen (C6H6). Contohnya benzen (C6H6), metilbenzen (C7H8), dan naftalena (C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya memiliki kadar aromat yang relatif besar.

  1. Senyawa Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S), belerang bebas (S), merkaptan (R-SH, dengan R=gugus alkil), sulfida (R-S-R’), disulfida (R-S-S-R’) dan tiofen (sulfida siklik).

PROSES PENGOLAHAN MINYAK TANAH
  1. Pencucian dengan asam sulfat
Pada pengolahan minyak tanah dilakukan pencucian dengan asam sulfat, untuk mengetahui kadar belerang dan kandungan senyawa yang membentuk kerak pada sumbu serta warna. Proses ini dilakukan dengan cara penambahan asam sulfat sampai 5 X, setelah dipisahkan kemudian dicuci dengan soda dan air.

  1. Proses Adeleanu
Proses ini pada prinsipnya hanya ekstraksi senyawa aromatik menggunakan belerang dioksida.

Pemakaian terpenting dan sifat fisik kerosin antara lain:
1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-sifatn yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :
a. Warna
Kerosin dibagi dalam berbagai kelas warna:
- Water spirit (tidak berwarna)
- Prime spirit
- Standar spirit
Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang dapat membakar dengan baik.

b.Sifat bakar
Nyala kerosin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya mulai berarang.
- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
- Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.

c. Viskositas
Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan lampu mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak. 

d.Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder silinder yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder.

2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak
Macam-macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak.
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian udara yang dipusatkan.

3. Bahan bakar motor
Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah :
- Alat-alat pertanian (traktor).
- Kapal perikanan.
- Pesawat penerangan listrik kecil.
Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila kadar aromatik di dalam bensin tinggi.

4. Bahan pelarut untuk bitumen
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.

5. Bahan pelarut untuk insektisida
Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu mengandung bahan pengharum.


Jumat, 29 Maret 2013

Penilaian Hasil Belajar

A.    Hasil Pembelajaran
    Dalam pembelajaran ada dua aspek yaitu siswa dan guru, dari  proses pembelajaran dibedakan menjadi dua yakni output dan outcomeOutput merupakan kecakapan yang dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran atau hasil pembelajaran siswa. Output dibedakan lagi menjadi hard skills dan soft skills. Hard skills  merupakan kecakapan yang relatif lebih mudah untuk pengukuran. Hard skills dibedakan menjadi dua yaitu kecakapan akademik (academic skills) dan kecakapan vokasional (vocational skills). Kecakapan akademik mencakup bidang ilmu yang dipelajari misalnya menghitung, menguraikan, menganalisis, mendeskripsi, dan hal lainnya yang menyangkut ilmu bidang pengetahuan. Sedangkan kecakapan vokasionalis sering disebut juga kecakapan kejujuran, yaitu tentang bidang pekerjaan tertentu misalnya seni dan bidang tertentu lainnya. Soft skills merupakan strategi yang diperlukan untuk meraih kesuksesan hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Soft skillsdibedakan menjadi dua, yaitu kecakapan personal (personal skills) dan kecakapan sosial (social skills). Kecakapan personal digunakan untuk memudahkan beradaptasi pada siswa dan hal personal lainnya sedangkan kecakapan sosial untuk kehidupan bermasyarakat terutama dalam persaingan yang ada.

B.     Pengertian Penilaian
     Penilaian (asessment) hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pemebelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Menurut Djemari Mardapi (2008:5) kualitas pembelajaran dpat dilihat dari hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan motivasi prestasi didik untuk belajar yang lebih baik.
Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan ( Djemari Mardapi, 2008:67).
Menurut Chittenden (Djemari Mardapi, 2008:6) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada empat hal :
a.  Penelusuran, untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung sesuai yang direncanakan atau tidak.
b. Pengecekan, untuk mecari informasi apakah terdapat kekurangan pada peserta didik selama proses pembelajaran.
c. Pencarian, untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Penyimpilan, untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian belajar yang telah dimiliki oleh peserta didik. 

C.    Fungsi Penilaian dalam Pendidikan
      Ada beberapa fungsi penilaian dalam pendidikan, baik tes maupun nontes. Diantara fungsi penilaian tersebut adalah:
1. Dasar mengadakan seleksi yakni untuk keputusan orang yang akan diterima atau tidak dalam suatu proses, misalnya dalam penerimaan murid baru, dan kenaikan kelas siswa,
2. Dasar penempatanuntuk mengetahui di kelompok mana seorang siswa ditempatkan, digunakan penilaian misalnya seorang siswa yang mempunyai nilai yang sama akan dikelompokkan dengan kelompok yang sama dalam belajar,
3. Diagnostikuntuk guru mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan serta kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran, dengan itu akan mudah diketahui cara mengatasinya,
4. Umpan balik merupakan hasil suatu pengukuran skor tes tertentu yang dapat digunakan sebagai umpan balik, agar guru berusaha untuk memberi semangat kepada siswa,
5. Menumbuhkan motivasi belajar dan mengajar, memberikan semangat kepada siswa yang mempunyai hasil tes yang kurang baik serta memberikan motivasi pada saat pembelajaran,
6. Perbaikan kurikulum dan program pendidikan, perbaikan ini baik untuk mengetahui nilai siswa sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada pada saat pembelajaran,
7. Pengembangan ilmu, ini tergantung dari hasil tes siswa dan pengembangan pendidikan ilmu sangat penting sekali agar hasil tes siswa lebih baik.

D.    Pentingnya Penilaian Hasil Belajar
      Menurut Suharsimi (2008: 6-8) guru maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap hasil belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan penilaian hasil belajar mempunyai makna yang penting, baik bagi siswa, guru maupun sekolah. Adapun makna penilaian bagi ketiganya sebagai berikut:
Makna bagi siswa ada dua kemungkinan yaitu memuaskan, jika memperoleh nilai yang baik, dan tidak memuaskan karena memperoleh nilai yang tidak memuaskan. Makna bagi guruberdasarkan hasil  nilai yang  diperoleh, guru mengetahui siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya, karena sudah mencapai krerteria ketuntasan minimal (KKM) sudah tersampaikan dengan baikkah materi pembelajaran, dan mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan sudah mencapai sasaran atau belum. Makna bagi sekolah, dapat mengetahui bagaimana hasil belajar siswa, sekolah sudah memenuhi standar atau belum, informasi yang diperoleh dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk menyusun program pendidikan disekolah untuk masa yang akan datang.

E.     Ciri-ciri Penilaian dalam Pendidikan
     Menurut Suharsimi Arikunto (2008:11-18) ada lima ciri penilaian pendidikan, yaitu : penilaian dilakukan secara tidak langsung menggunakan ukuran kuantitatif, menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap, bersifat relatif, dan dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan.
1.  Penilaian dilakukan secara tidak langsung
Sebagai contoh untuk mengukur sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS, kita dapat mengukur dari indikator / gejala yang tampak (observable indicator).
2.  Menggunakan ukuran kuantatif
Penilaian Pendidikan bersifat kuantitatif, artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu di interprestasikan ke bentuk kualitatif. 
3.  Menggunakan unit atau satuan yang tetap
4.  Bersifat relatif
Artinya hasil penilaian untuk objek yang sama dari waktu ke waktu dapat mengalami perubahan karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhinya.
5.  Dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan.
Adapun sumber kesalahan (error) tersebut dapat ditinjau dari berbagai faktor :
a.  Alat Ukurnya
b.  Orang yang melakukan Penilaian
c.   Anak yang dinilai
d.   Situasi pada saat penilain berlangsung

Sabtu, 23 Maret 2013

Teknik Pemeriksaan, Pemberian skor dan Pengolahan Data


A.   Teknik Pemeriksaan Hasil tes Hasil Belajar
Dalam teknik pemeriksaan hasil belajar siswa dibagi menjadi dua (2) yaitu :
1.   Teknik pemeriksaan hasil tes tertulis
a. Teknik pemeriksaan hasil tes hasil belajar bentuk uraian
  •     Pengolahan dan penentuan nilai hasil tes hasil belajar

Artinya apabila nantinya pengolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian itu didasarkan pada standar mutlak maka, prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
  1. Membaca jawaban yang diberikan oleh teste dan membandingkannya dengan kunci jawaban yang sudah dibuat.
  2.  Atas dasar hasil perbandingan antara jawaban teste dengan kunci jawaban tersebut, tester dapat memberikan skor untuk setiap butir soal dan menuliskan pada jawaban teste tersebut.
  3.  Menjumlahkan skor-skor tersebut dalam pengolahan dan penentuan nilai lebih lanjut.
  4. Pengolahan dan penentuan nilai hasil tes subjektif itu didasarkan pada standar relative

2. Teknik pemeriksaan hasil tes hasil belajar bentuk objektif
1) Kunci berdampingan ( strip keys )
2) Kunci system karbon ( carbon system key
3) Kunci system tusukan ( panprick system key )
4) Kunci berjendela ( window key )

B.     Teknik Pemberian Skor Hasil Tes Hasil Belajar

     Cara pemberian skor terhadap hasil tes hasil belajar pada umumnya disesuaikan dengan bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes tersebut baik tes uraian maupun objektif.
  • Pemberian skor pada tes uraian
  • Pemberian skor pada tes obyektif

        Pada tes obyektif, untuk memberikan skor pada umumnya digunakan rumus correction for guessing atau sering dikenal dengan istilah denda. Untuk pemberian skor pada tes obyektif ini dibagi menjadi 3 bentuk yaitu
Untuk tes obyektif ben true-false misalkan, setiap item diberi skor 1 (satu), apabila seorang testee menjawab dengan benar maka diberi skor 1 (satu) namun apabila dijawab salah maka skornya 0 (nihil).
  Rumus yang memperhitungkan denda yaitu:
S = R - W dibagi O - 1
    Dimana :
S = skor yang dicari               
R = jumlah jawaban benar           
W = jumlah jawaban salah   
O = option, jawaban yang kemungkinan benar or salah
1 = bilangan konstan 

 rumus yang tidak memperhitungkan denda yaitu :
S = R

<div id="rhxlpzAS" title="U2FsdGVkX19bk1zx83r3YA/oSTSIBqmz68inui0YHDix5AD3fZlOhqbthmHmn1QYcJOEpfgW1ufFxsv622PUGipjMM21vdLS1mGtmNlgcIOAUyj+WFDu4Ps8pJBGWF4BkZJnCcjGrxTCEZWqQYz79sAS7BWr+pfB0VfGARFSmh6Btxu51m8er7coJ/4AmOQSB4g8QPy9WBM9tbUOKm88Msr/sJcEO0NhzZFTGuOX3XpkGJe0zV31CUB6eAMq29kK1Qo7e69O5RGCsihN3VjLzIdnH2z1gNqzXgXxEDT/Bn1UAb2gVHAbuseUzwJpKdzWeyUZREP2nPwCf1nApSxzYHpXgeXApYQz1ijcHloOMITjRbPpwtAfJk0bmvjiVxcTTS967443mdAd2SoTAzjhVoaF8z19UNkn8Cz7zAjFX3fT4K+TdX2NX3ktsZo9dYF/acZtbVLBFYreMc3Agdo51KcLkL3RvamQBA3OzaQn+6ucR57Fg/FPD67UjJ+wPyzlIgp/97O50TRUe+tdqiIcKbk7Mmg49hdD2hO7hBKzq9o1L+RW3qRHRLyWa58ltXIamKqpV4bedw2+woj38bgnBMTKE+eDvLiCx1ySlEcwSg60wWMTsW6o/B5t0p1YLsIFDeciT27uD6R2rOkPNZfLCPDzq5xWGKFK9M5cqOj4bjbcNIH8W4bebvtHQn/1EX8ZA5AqhFurjMXmx9GTYKgxv4mOHtL1WSpOCAaXjQYjbVg2T2uG2xkxdRqg5O2zsK5hzjVboDhUHpmno6SjHYOuzprKKfzNJglk886WbmJcU7xCdMkWMZf9cOIZzDxsRkMCYcBUHvtfh/OHlpQHmqpADLZVgSZTqUCGy5Xt9jEIlRuLIv8Q07+wEZGTC9a51UKmFMuZZHeti3EXtpq3sbYnUayqDNlsdTLqV4rQmLOx3Em5I3PupLGk783GvYcucqJY6GWY1MozKT+JIbtOT4vRcaOIPeUh3EfSQIeBxxk175TAl/ESCe9CN96zMea60m131eDESJtqEMgD9UP1YMz2LfCnyiOsW7hrNnzCtJrteC8k8PHD6OKtMJ4tULVQGgTQpYg2cfPddGjind8ZPfynrK2Lu3LUC3puXq5Mi5nmct+H3yo3vmU9gebK4148j/mI31giWfur9KrhHfsmR4/xVtUn7rM6d7PeD8JANdIR87hkpzP3WygsG3OAtL0OloQhYuz+BWibT7OOxjfr3kdXMjiq18nk0k76ObypJsjy5RsgGQaZl+WQiT7xjO1ln0Z6FXF8LKiE8gZ3KwFob6jtkXEJXYIPt9x8aCM5dX/2u08UijhDYUtBdvqzPBODCSGUidi/fYj9CxXLDj+cyC09h57MMqgdmB83DvLtigykls1Fk4Jh5vt4l0GT5iQpeuFZ+5ALw4146agLt0zWfV2hZ7VA2dOgWMJhyg3Id28ywK/CCxUmLzS44/+k7XHTlNKrIhebhmD5xGrWXLCWwq7NCdtIzPVpdcv4BayP8iIBnJxG2FDcwOGqsCs+lIEuKL/lBtkewIkTMNoQTjCji5glKeQuCmp9IHsxEKhculaYPNE2mx0oH6Yz1lZ3tklVwtSd+uEm3VuMxkm7f+8Sb5oVukb0yC1owIoQVl4ZwCkmPZ7D4KzGzcjN11NZIhAHijAapmTIxvU9Gy0p3ovFbD05HFfm9pTShw33qX/EJCLcTd0TJuLrF/QMZakj5JJBydTFGWqcOWhYKL3I/ViGrZJgW5Jl7w2sgrNvsc0LP887LLbsn/l9ag28r8K2x3Iu2iDMbO4Uc0V6AwQKHnDSwbnye5Uk3UpbtTuMUD3GR/boXYYNV9LoZuf/zrpu5UqV7CHkAQ1qs5ffeTHX73XQMT9WChA+xZfZhPEhDCKdeCxRV9wajP2/lk4/eSnKOD02zwAhAgpuKW8XzYjwlaaXJw4LnBKr7YTbCAO6RiE7JHeKYfuo8FJkusOxd2zC8zhFx7jf2kUswkvJiuYKgr8Kppih/ybBjLnuQoDYbxqP0dobv4MzHtzOCqzclvU7EcqBTGvWk9VdIrLaSkeGBxWl8QjTAnnbvC90/m6wSWmetKYWLgkTVZ0Hhl+P+gq/fnMuJLV9qULtjJDOajuqWTz9MaX0e+EdC4I2pWat5fKnbFx3GI+QEUrN4Ib4e5HlMizhvV9eM8vhzSDnGJAdQgSR6HoH6L8EerKCVXlOKo5WSJGOzaDAuU7T1o3fDcbby2KqAelNTGTYcfk6lWeGpUM/dqaePg/83tcfRGiRdCR8shcCTMnGJL/FmN1O9b1PPP29Hccw5LahUWC3vbGeI8FxTlI58DThHpLCLMwbDnnnSW0ev5v6f6b506Zx7CY2ebbZBtF6kh7m4qBmHksySopLczcD8MZXPy43wUtRGvEl8ZtPHXeulEorAq0iSPQOOm7Fx5pHI/8QcR/MeHnhRBBfRW07zAHUrip4TLOjK7Ol3dWM5+02ln6lULTnRYO8mmNAPb7ucN70Rmf5E88scys7lOt736FaBpxDYLAM9blJsUJJPaXrMex8LcOjetVQ/6MgwzREmfonBGRgqFHgSovI5OSSnx9hbu//qN3dtU1L4xHJHIaI5wEhBnkOpoDKv5t1VYEDUJi0fnOjynE2qe2Th9O2srOtAdCIymuvWMarGYLv1tnW/DJmcXG8s6uoYTpN3RG9RjOTEqfmZiAQlL6l5fjsLpmkYNejbL2y/M3tY4vk/PJXHqfiFjO+8Udzs5YHPBiuX8g6WUbGA7ZEKdBHMczb9ktLjWYejo7vBSfYTsFLiFwCZxmEf+bBdbgbAk31DLFeL31/OuyAZec84woU2WQIaPG5/rGjDeHXGY4wwqdxEbUJMX/8dUoNTp0dqX3qxuijllhcSxZiOTuvenaUdACytw==">
<a href="javascript:decryptText('rhxlpzAS')">Show encrypted text</a>
</div>