A. Hasil
Pembelajaran
Dalam pembelajaran ada dua aspek yaitu
siswa dan guru, dari proses pembelajaran dibedakan menjadi dua
yakni output dan outcome. Output merupakan
kecakapan yang dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran atau hasil
pembelajaran siswa. Output dibedakan lagi menjadi hard
skills dan soft skills. Hard skills merupakan
kecakapan yang relatif lebih mudah untuk pengukuran. Hard skills dibedakan
menjadi dua yaitu kecakapan akademik (academic skills) dan kecakapan
vokasional (vocational skills). Kecakapan akademik mencakup bidang ilmu
yang dipelajari misalnya menghitung, menguraikan, menganalisis, mendeskripsi,
dan hal lainnya yang menyangkut ilmu bidang pengetahuan. Sedangkan kecakapan
vokasionalis sering disebut juga kecakapan kejujuran, yaitu tentang bidang
pekerjaan tertentu misalnya seni dan bidang tertentu lainnya. Soft
skills merupakan strategi yang diperlukan untuk meraih kesuksesan
hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Soft skillsdibedakan menjadi
dua, yaitu kecakapan personal (personal skills) dan kecakapan sosial (social
skills). Kecakapan personal digunakan untuk memudahkan beradaptasi pada
siswa dan hal personal lainnya sedangkan kecakapan sosial untuk kehidupan
bermasyarakat terutama dalam persaingan yang ada.
B. Pengertian
Penilaian
Penilaian (asessment) hasil
belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pemebelajaran. Upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas
sistem penilaiannya. Menurut Djemari Mardapi (2008:5) kualitas pembelajaran
dpat dilihat dari hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong
pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan motivasi prestasi
didik untuk belajar yang lebih baik.
Tes merupakan salah satu cara untuk
menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui
respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan ( Djemari Mardapi, 2008:67).
Menurut Chittenden (Djemari Mardapi,
2008:6) kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran perlu diarahkan pada empat
hal :
a. Penelusuran, untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah berlangsung
sesuai yang direncanakan atau tidak.
b. Pengecekan,
untuk mecari informasi apakah terdapat kekurangan pada peserta didik selama
proses pembelajaran.
c. Pencarian, untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang muncul selama
proses pembelajaran berlangsung.
d. Penyimpilan, untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian belajar yang telah
dimiliki oleh peserta didik.
C. Fungsi
Penilaian dalam Pendidikan
Ada beberapa fungsi penilaian dalam
pendidikan, baik tes maupun nontes. Diantara fungsi penilaian tersebut adalah:
1. Dasar
mengadakan seleksi yakni untuk keputusan orang yang akan diterima
atau tidak dalam suatu proses, misalnya dalam penerimaan murid baru, dan
kenaikan kelas siswa,
2. Dasar
penempatanuntuk mengetahui di kelompok mana seorang siswa ditempatkan, digunakan
penilaian misalnya seorang siswa yang mempunyai nilai yang sama akan
dikelompokkan dengan kelompok yang sama dalam belajar,
3. Diagnostikuntuk guru mengetahui
tentang kelebihan dan kekurangan serta kesulitan yang dihadapi dalam
pembelajaran, dengan itu akan mudah diketahui cara mengatasinya,
4. Umpan
balik merupakan hasil suatu pengukuran skor tes tertentu yang dapat
digunakan sebagai umpan balik, agar guru berusaha untuk memberi semangat kepada
siswa,
5. Menumbuhkan
motivasi belajar dan mengajar, memberikan semangat kepada siswa
yang mempunyai hasil tes yang kurang baik serta memberikan motivasi pada saat
pembelajaran,
6. Perbaikan
kurikulum dan program pendidikan, perbaikan ini baik untuk mengetahui
nilai siswa sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada pada saat
pembelajaran,
7. Pengembangan
ilmu, ini tergantung dari hasil tes siswa dan pengembangan pendidikan ilmu
sangat penting sekali agar hasil tes siswa lebih baik.
D. Pentingnya
Penilaian Hasil Belajar
Menurut Suharsimi (2008: 6-8) guru
maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap hasil belajar siswa
karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan penilaian hasil
belajar mempunyai makna yang penting, baik bagi siswa, guru maupun sekolah.
Adapun makna penilaian bagi ketiganya sebagai berikut:
Makna bagi siswa ada dua
kemungkinan yaitu memuaskan, jika memperoleh nilai yang baik, dan tidak
memuaskan karena memperoleh nilai yang tidak memuaskan. Makna bagi
guruberdasarkan hasil nilai yang diperoleh, guru mengetahui
siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya, karena sudah mencapai
krerteria ketuntasan minimal (KKM) sudah tersampaikan dengan baikkah materi
pembelajaran, dan mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan sudah mencapai
sasaran atau belum. Makna bagi sekolah, dapat mengetahui
bagaimana hasil belajar siswa, sekolah sudah memenuhi standar atau belum,
informasi yang diperoleh dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk menyusun
program pendidikan disekolah untuk masa yang akan datang.
E. Ciri-ciri
Penilaian dalam Pendidikan
Menurut Suharsimi Arikunto (2008:11-18) ada lima ciri penilaian pendidikan,
yaitu : penilaian dilakukan secara tidak langsung menggunakan ukuran
kuantitatif, menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap, bersifat
relatif, dan dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan.
1. Penilaian dilakukan secara tidak langsung
Sebagai contoh untuk mengukur sikap
siswa terhadap mata pelajaran IPS, kita dapat mengukur dari indikator / gejala
yang tampak (observable indicator).
2. Menggunakan ukuran kuantatif
Penilaian Pendidikan bersifat
kuantitatif, artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama
pengukuran. Setelah itu di interprestasikan ke bentuk kualitatif.
3. Menggunakan unit atau satuan yang tetap
4. Bersifat relatif
Artinya hasil penilaian untuk objek yang
sama dari waktu ke waktu dapat mengalami perubahan karena adanya berbagai
faktor yang mempengaruhinya.
5. Dalam
penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan.
Adapun sumber kesalahan (error) tersebut
dapat ditinjau dari berbagai faktor :
a. Alat Ukurnya
b. Orang
yang melakukan Penilaian
c. Anak yang dinilai
d. Situasi
pada saat penilain berlangsung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar