A. Pengertian
Evaluasi Program
1. Konsep
Dasar Evaluasi
Ada tiga istilah yang sering digunakan
dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran dan penilaian. Tes merupakan salah
satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak
langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pernyataan (
Djemari Mardapi, 2008:67).
Pengukuran dapat didefinisikan
sebagai process by which information about the attributes or
characteristics of thing are determinied and differentiated (Oriondo,
1998:2). Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses informasi yang dapat
dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa dari tujuan yang
dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu pertanggungjwaban dan
meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.
Wujud dari hasil evaluasi adalah adanya
rekomendasi dari evaluator untuk pengambilan keputusan. Menurut suharsimi
arikunto dan cepi safruddin (2008:22) ada empat kemungkinan kebijakan yang
dapat dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program, yaitu :
1. Menghentikan
program
2. Merevisi
program
3. Melanjutkan
program
4. Menyebarkan
program
Evaluasi ada yang bersifat makro dan ada
yang bersifat mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah program
pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk memperbaiki bidang
pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat kelas. Jadi sasarannya
adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi penanggungjawabnya adalah
guru untuk sekolah dan dosen untuk perguruan tinggi (Djemari Mardapi, 2000:2).
2. Program Pembelajaran
Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi
Safruddin (2008:3-4) ada dua pengertian untuk istilah “program”.yaitu
pengertian secara khusus dan umum. Sssecara umum program diartikan sebagai
rencana, sedangkan menurut makna khusus adalah suatu unit atau kesatuan
kegiatan yang merupakan relisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam program yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu
organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Di dalam buku yang lain Suharsimi
( 2008: 291) mendefinisikan program sebagai sesuatu kegiatan yang direncanakan
dengan seksama. Sedang Farida Yunus Tayibnapis (2000:9) mengartikan program
sebagai segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan
mendatangkan hasil atau pengaruh. Dalam buku ini program diartikan sebagai
serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan seksama dan pelaksanaannya
berlangsung dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang.
Evaluasi program menurut Joint Committe
on Standars for Educational Evaluation (1981:12)Program evaluation that
asses educational activities which probide service on a continuing basis and
often involve curricular offerings. Program yang yang dibuat guru
tidak selamanya efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik,maka diperlukan
evaluasi pembelajaran yang dapat mengetahui kelemahan yang terjadi dan tidak
terjadi lagi.
B. Kegunaan
Evaluasi Program Pembelajaran
Kegunaan utama
evaluasi program pembelajaran yaitu :
1. Mengkomunikasikan Program kepada
Publik
2. Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan
Penyediaan informasi bagi pembuatan
keputusan dapat dikelompokan menjadi tiga macam, menurut tujuanya, yaitu :
a. Menunjang pembuatan keputusan tentang perencanaan atau penyusunan program
pembelajan berikutnya.
b. Menunjang pembuatan keputusan tentang kelangsungan atau kelanjutan program
pembelajaran.
c. Menunjang pembuatan keputusan tentang modifikasi program.
3. Penyempurnaan program yang ada
4. Meningkatkan Partisipasi
C. Objek Evaluasi
Program Pembelajaran
Obyek atau sasaran evaluasi program
pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Evaluasi
masukan pembelajaran yang menekankan pada penilaian karakteristik
peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran.
2) Evaluasi
proses pembelajaran menekankan pada penilaian pengelolaan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh pembelajar.
3) Penilaian
hasil pemebelajaran untuk mengukur hasil belajar siswa dengan
menggunakan tes maupun nontes. Lalu ada dua aspek yang mencakupnya yaitu, aspek
marjinal tentang implementasi pembelajaran dan aspek subtansial tentang hasil
belajar siswa.
Dalam konsep manajemen mutu, menurut
Sudarwan Danim (2007:12-13) mutu pendidikan dilihat dari empat perspektif ,
yaitu masukan, proses, luaran atau prestasi belajar dan dampak atau utilitas
lulusan.
Berdasarkan beberapa asumsi dan pendapat
diatas, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa objek evaluasi program
pembelajaran yang pokok harus mencakup dua hal :
1. Aspek
manajerial, yaitu implementasi rancangan pembelajaran yang telah disusun oleh
guru dalam bentuk proses pembelajaran.
2. Aspek
substansial yaitu hasil belajar siswa setelah mengikuti serangkaian proses
pembelajaran yang dirancang oleh guru.
D. Evaluasi
Proses Pembelajaran
1. Sasaran
Sasaran evaluasi proses pembelajaran
adalah pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran untuk memperoleh pemahaman
tentang kinerja guru selama dalam pembelajaran.
2. Tahapan
Pelaksaan Evaluasi
Tahapan Pelaksaan Evaluasi proses
pemebelajaran adalah penentuan tujuan, menentukan desain evaluasi, pengembangan
istrumen evaluasi, pengumpulan informasi/data, analisis dan interprestasi dan
tindak lanjut.
a) Menentukan Tujuan
Tujuan evaluasi proses pembelajaran
dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.
b) Menentukan Desain Evaluasi
Desain evaluasi proses pembelajaran
mencakup rencana evaluasi proses dan pelaksanaan evaluasi
c) Menyusun Istrumen Penilaian
Istrumen penilaian proses pembelajaran
untuk memperoleh informasi deskriptif atau informasi juggemental dapat
terwujud.
d) Pemgumpulan
Data
Pemgumpulan data atau Informasi
dilaksanakan secara objektif dan terbuka agardiperoleh informasi yang dipercaya
dan bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran.
e) Analisis dan Interprestasi
Analisis dan interprestasi dilaksanakan
segera setelah data atau informasi terkumpul
f) Tindak Lanjut
Tidak lanjut merupakan kegiatan menindak
lanjuti hasil analisis dan interprestasi.
E. Evaluator
Program Pembelajaran
Ada dua macam yaitu evaluator dari dalam
dan evaluator dari luar, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
Evaluator dari dalam mempunyai kelebihan memahami betul program yang akan
dievaluasi dan tepat pada sasaran, sedangkan kekurangannya jika pelaksanaannya
terburu-buru akan mendapatkan hasil yang tidak sempurna. Evaluator dari luar
merupakan orang yang tidak terkait dari implementasi program yang memiliki
kelebihan, dapat bertindak secara efektif selama evaluasi dan mengambil
kesimpulan sedangkan kekurangannya, orang yang dari luar tersebut belum
memahami tentang program pembelajaran yang akan dievaluasi sehingga terjadi
pemborosan waktu dan biaya untuk membayar evaluator tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar